Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Wartawan KendariNews.com Terbaik pada Uji Kompetensi

La Taya (kedua dari kiri) menerima piagam penghargaan usai pengumuman hasil Uji Kompetensi Wartawan di Kendari. Foto: Istimewa
KENDARI - Wartawan KendariNews.com, La Taya menjadi peserta terbaik dari 26 peserta yang ikut dalam Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke empat yang diselenggarakan PSDM PT Fajar Media pada tanggal 11 hingga 12 Januari 2014 di Kendari.

Alumnus Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo ini memperoleh nilai tertinggi yakni 945 pada jenjang muda. Urutan kedua diraih oleh La Ode Iman dari Kolaka Pos dengan nilai 893 pada jenjang madya. Sedangkan untuk jenjang utama diraih oleh Sawaluddin Lakawa (Wakil Direktur Bidang Bisnis Kendari pos) dengan nilai 850.

Dewan penguji mengumumkan dari 26 wartawan yang memgikuti uji kompetensi itu, hanya 21 wartawan yang dinyatakan mempunyai kompetensi, sedangkan sisanya yakni dua wartawan dinyatakan belum kompeten (tidak lulus), dan tiga wartawan harus turun level, dari utama harus ke level madya.

Sebelumnya Koordinator Tim Penguji UKW, Muhammad Yusuf kepada TV Sultra berharap dengan adanya UKW tersebut wartawan dapat memiliki kompetensi. "Pada ujian ini ada tiga jenjang yaitu Muda, Madya, dan Utama yang diikuti dari beberapa media seperti Kendari Pos, Buton Pos, KendariNews.com, Kolaka Pos, dan Rakyat Sultra.

Uji kompetensi wartawan merupakan program dewan pers untuk menertibkan para wartawan di seluruh wilayah Indonesia. Dewan pers telah menunjuk sejumlah lembaga media, lembaga pendidikan dan organisasi wartawan sebagai penyelenggara uji komptensi. Selanjutnya penyelenggara mengangkat penguji dari wartawan utama yang dinilai memiliki kapasitas untuk itu.

Tercatatnya La Taya sebagai peserta terbaik telah menambah daftar wartawan KendariNews.com keluar sebagai peserta terbaik dalam uji komptensi wartawan. Tahun 2012 lalu, wartawan KendariNews.com lainnya juga berhasil keluar sebagai peserta terbaik pada uji kompetensi jurnalis yang di selenggarakan Aliansi Jurnalis Independen se Indonesia Timur.


Sumber: KendariNews
Editor: Taya

Melihat Pertelevisian di Indonesia

TELEVISI merupakan media massa yang mengalami perkembangan paling fenomenal di dunia. Meski lahir paling belakangan dibanding media massa cetak, dan radio, namun pada akhirnya media televisilah yang paling banyak diakses oleh masyarakat di dunia.


Di Indonesia perkembangan pertelevisian yang terjadi saat ini, menunjukan gejala yang menarik dengan munculnya stasiun televisi swasta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mencatat sedikitnya lebih dari 11 televisi yang ada di Indonesia antara lain TVRI, RCTI, SCTV, AN-TV, Indosiar, Trans-TV, TV-7, TV Global, Metro TV, dan TV-One.

Komunikasi Pembangunan

Dalam arti luas komunikasi pembangunan melibatkan masalah yang luas yakni komunikasi politik, komunikasi sosial-budaya, dan kebijakan komunikasi yang meliputi peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di antara masyarakat dan pemerintah, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.


Sedangkan dalam arti sempit komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan teknik penyampaian gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran agar dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Televisi dan Media Komunikasi Massa

Everet M. Roger, dalam bukunya Diffusion of Innovation menyatakan bahwa teknologi dirancang untuk “instrumental action” (gerak peralatan) guna mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat, termasuk didalamnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 


Dalam bukunya yang lain (Communication Technology: The new media in society) Roger menulis, teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu aspek perangkat keras dan aspek perangkat lunak. Aspek perangkat keras bersifat objek materi. Sedangkan aspek perangkat lunak adalah dasar informasi untuk perangkat keras.

Penyiaran Sebagai Komunikasi Massa

PENYIARAN pada hakikatnya merupakan salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Penyiaran dalam konteks ini adalah alat untuk mendongkrak kapasitas dan efektifitas komunikasi massa.


Menurut Barran dan Davis dalam buku yang dikutip Muhammad Mufid mengatakan bahwa media memiliki asumsi untuk membentuk masyarakat, yakni:

Komunikasi Massa

DEFENISI komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner, yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Ardianto, 2004: 3).

Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi massa yang lain, yaitu Gerbner. Komunikasi massa ialah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Ardianto, 2004: 4).

Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi.

Aspek Profil Khalayak

MENURUT Hafied Cangara, khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Beberapa definisi khalayak yang dikutip (Cangara, 2003:151), yaitu menurut Bren D. Ruben “Khalayak menerima suatu pesan bukan saja ditentukan oleh isi pesan, tetapi juga oleh semua komponen yang mendukung terjadinya proses komunikasi”.


Dalam profil khalayak tersebut, seorang komunikator perlu mengetahui beberapa aspek menyangkut khalayaknya yakni sebagai berikut:
a)    Aspek profil sosiodemografik
b)    Aspek profil psikologis, dan
c)    Aspek karateristik perilaku khalayak.

Karateristik Khalayak dalam Komunikasi Massa

KHALAYAK media pada mulanya adalah penonton teater dan pertunjukan musik, atau ketika para individu bertemu untuk menonton pertunjukan/acara baik yang formal maupun informal. Selain itu sebutan khalayak adalah bagi individu yang ada dan datang untuk tujuan yang sama di tempat yang sama, sebab pada jaman Romawi/Yunani, tiap kota memiliki teater/arena yang digunakan untuk menampung Audience.

Karakteristik Audience dari jaman Yunani/Romawi adalah sebagai berikut:

Beberapa Pengertian Khalayak

KATA khalayak (audiences) menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1955).


Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak (Cangara, 2010, p. 157). Jadi kegiatan komunikasi bila diboikot oleh khalayak, maka pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai tujuan yang diinginkan.

Siaran Lokal TVRI Sulawesi Tenggara

Undang-undang (UU) No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran mengamanatkan kepada semua lembaga penyiaran yang bersiaran dengan jangkauan nasional untuk melaksanakan siaran berjaringan yang tersebar di wilayah Indonesia. 


Semangat UU tersebut sangat jelas yakni untuk menumbuhkan media-media lokal. Hal ini dimaksudakan cakupan penyebaran media, semakin lokal dengan kontent yang disajikan akan semakin dekat dan aspiratif pula bagi masyarakat setempat.

TVRI Sebagai TV Publik

TVRI mendapatkan anugerah sekaligus kepercayaan untuk menjadi Televisi Publik sesuai dengan amanat UU 32/ 2002. TVRI menjalankan fungsi sepenuhnya sebagai TV Publik sejak 28 Desember 2005. 


Pertama kali dalam sejarah bangsa ini, rakyat Indonesia memiliki Televisi Publik yang menjadi tumpuan masyarakat untuk berperan sebagai media alternatif yang mampu menyajikan program siaran yang bermutu dan tidak didominasi oleh kepentingan komersial. Sejuta harapan disandarkan kepada TVRI beserta jajaran manajemen dan Dewan Pengawas agar TVRI mampu "unjuk gigi" dalam keunikan dan kedudukannya yang sekarang.

Komunikasi Massa

Salah seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo sedang latihan siar

PADA dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui saluran media massa (nedia cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa), (Nurudin,2007:3-4).


Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, unsur-unsur penting dalam komunikasi massa adalah komunikator, media massa, informasi (pesan) massa, gatekeeper, khalayak (publik) dan umpan balik, (Burhan Bungin, 2011:71).

Sekilas tentang Kendari Pos

Graha Pena Kendari Pos. Foto: Taya

Gambaran Umum Surat Kabar Harian Kendari Pos


Harian Kendari Pos adalah surat kabar nasional terbesar dan pertama di propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Historisitas berdirinya surat kabar harian Kendari Pos dimulai dari eksistensinya sebagai harian umum yang terbit sekali dalam seminggu, dengan nama Media Karya yang selanjutnya berganti nama menjadi Media Kita. 

Pada tanggal 9 September 1999 berubah nama lagi menjadi Surat Kabar Harian Pagi Kendari Pos dan mulai terbit secara harian setelah bergabung dengan Jawa Pos Media Group sejak 4 September 1999.

Peluang dan Tantangan Pengembangan Pariwisata

Oleh La Taya

ADAPUN beberapa hal yang dapat menjadi peluang bagi pengembangan pariwisata saat ini, antara lain adalah: pertama, turunnya nilai mata uang rupiah terhadap dollar, dapat memicu meningkatnya jumlah wisatawan  (Kedaulatan Rakyat, 6 Agustus 1998:5). 

Pernyataan ini  dapat dibenarkan karena dengan turunnya nilai mata uang rupiah memungkinkan biaya-biaya yang dikeluarkan wisman jauh lebih rendah dibanding sebelumnya. Dengan demikian hal ini merupakan peluang yang akan dimanfaatkan oleh wisman maupun penyelenggara pariwisata untuk mengembangkan pariwisata dengan lebih mudah.

Faktor-Faktor Pendorong Pengembangan Pariwisata dan Peranannya dalam Pertumbuhan Ekonomi

Penulis bersama teman kuliah saat berada di perpustakaan.

Oleh La Taya 

DEWASA ini maupun pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, serta perkembangan penduduk dunia yang semakin membutuhkan refressing akibat dari semakin tingginya kesibukan kerja.


Menurut Fandeli (1995:50-51) faktor yang mendorong manusia berwisata adalah: 1) keinginan untuk melepaskan diri tekanan hidup sehari-hari di kota, keinginan untuk mengubah suasana dan memanfaatkan waktu senggang; 2) kemajuan pembangunan dalam bidang komunikasi dan transportasi; 3) keinginan untuk melihat dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru mengenai masyarakat dan tempat lain; 4) meningkatnya pendapatan yang dapat memungkinan seseorang dapat dengan bebas melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggalnya.

Analisis Kepariwisataan


Kiri ke Kanan; penulis bersama teman kuliah. Foto: Istimewa

Oleh La Taya

Pariwisata di Indonesia telah menjadi sektor strategis dalam sistem perekonomian nasional yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara. 


Sebagai sektor strategis nasional, pariwisata mempunyai efek pengganda yang ditimbulkan dari aktifitas pariwisata baik yang sifatnya langsung berupa penyerapan tenaga kerja disektor pariwisata maupun dampak tidak langsung berupa berkembangnya kegiatan ekonomi pendukung pariwisata seperti penginapan, rumah makan, jasa penukaran uang dan lain-lain.

Jurnalisme Investigatif

Oleh La Taya (Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP_UNHALU)

Pengertian Jurnalisme Investigasi


Secara umum, dari berbagai definisi yang ada, investigasi bisa diartikan sebagai: “Upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta.


 Melakukan kegiatan investigatif sebenarnya jauh dari sekedar mengumpulkan ribuan data atau temuan di lapangan, kemudian menyusun berbagai informasi yang berakhir dengan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian”.

Cyber Jurnalisme

Oleh: La Taya (Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP_Unhalu


Cyber jurnalisme merupakan wujud dari kebebasan pers yang diberikan dan dilindungi oleh pemerintah. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers pasal 4 bahwa pemerintah menjamin tidak akan ada pembredelan media massa. Bagi sebagian orang, jurnalisme lewat internet lebih menjamin kebebasan pers.


Jurnalisme dan Konglomerasi

Oleh: La Taya (Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP_UNHALU)


Perkembangan konglomerasi media menawarkan ancaman dan peluang. Ancamannya adalah makin dominannya pemilik media dalam redaksi media massa, yang berpotensi mengakibatkan akurasi dan kredibilitas produk informasi media itu dipertanyakan publik. 


Sementara peluangnya adalah makin tingginya kesadaran pekerja media untuk berserikat.

Sebagai contoh di Indonesia, MNC memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu Koran Sindo, RCTI, TPI,dan Global TV.

Jurnalisme Independen Vs Jurnalisme Partisipan

Oleh: La Taya (Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP_UNHALU)


Jurnalisme Independen adalah kegiatan jurnalisme yang dalam proses peliputan dan penulisan beritanya tidak melakukan keberpihakan kepada kelompok atau golongan tertentu. 

 

Pemberitaan media cenderung (cover both side) dua sisi dan mengakomodir pernyataan kedua kelompok yang berbeda. Sehingga masyarakat mendapat informasi yang benar dan tidak diarahkan untuk membentuk sentimen tertentu dan sangat menjunjung tinggi Kode Etik Jurnalistik Wartawan Indonesia dan Kode Etik Jurnalistik Versi Aliansi Jurnalistik Idependen (AJI).