Tips Fotografi
Berikut ini berbagai kesalahan yang sering dilakukan dan dialami oleh para Fotografer Pemula dan Amatir. Hal ini ditemukan oleh Perusahaan Panasonic melalui survei yang dilakukannya.
• Pertama, kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital, yaitu sampai 35,2 persen, adalah baterai habis.Kamera digital memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan.
• Kedua, kesalahan pemula adalah gambar kabur akibat kamera goyang saat digunakan, yaitu mencapai 29,3 persen.Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi.
• Ketiga, gambar kabur akibat goyangan subyek yang difoto, yaitu dengan 22,7 persen.Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan rananya.
• Keempat, “Time lag”, yaitu terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang kamera bereaksi. Time lag, yaitu jeda antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi.
• Kelima, dengan persentase 16,8 persen, adalah salah fokus. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana.
• Keenam, foto terlalu gelap (19,3 persen),
• Ketujuh, memori penuh (16,5 persen),
• Kedelapan, foto terlalu terang (12,2 persen),
• Kesembilan, salah white balance (6,8 persen),
• Kesepuluh, salah penyetelan piksel (10 persen),
• Kesebelas, salah kecepatan rana (5,4 persen), dan
• Keduabelas, salah ISO (3,7 persen). –[sumber artikel: Arbain Rambey/Kompas)
Untuk mengakali kesalahan yang sifatnya dari kamera, dapat diakali dengan memilih kamera yang sudah support dengan baik. Kamera digital (digital camera = camdig) yang bagus, kekuatas/kelamaan baterai juga lebih panjang. Ada juga kamera yang punya fasilitas face detection, auto, time lag reduction, VR di lensa, dsb.
• Pertama, kesalahan tertinggi pada pemakai kamera digital, yaitu sampai 35,2 persen, adalah baterai habis.Kamera digital memang hanya bekerja kalau ada baterai di dalamnya. Maka, kamera digital yang laris umumnya punya baterai yang awet, minimal bisa untuk 500 kali pemotretan.
• Kedua, kesalahan pemula adalah gambar kabur akibat kamera goyang saat digunakan, yaitu mencapai 29,3 persen.Goncangan kamera alias camera shake memang kesalahan pemakai. Namun, kamera yang baik akan meminimalkan hal ini dengan bentuknya yang ergonomis dan kecepatan rana yang lebih tinggi.
• Ketiga, gambar kabur akibat goyangan subyek yang difoto, yaitu dengan 22,7 persen.Kesalahan ini adalah akibat pemakai salah memperkirakan kecepatan rananya.
• Keempat, “Time lag”, yaitu terlambatnya memotret adegan akibat kelambatan sang kamera bereaksi. Time lag, yaitu jeda antara saat rana ditekan dan saat kamera bereaksi.
• Kelima, dengan persentase 16,8 persen, adalah salah fokus. Kesalahan ini umumnya menyangkut focusing pit alias fokus lari ke bidang nun jauh di sana.
• Keenam, foto terlalu gelap (19,3 persen),
• Ketujuh, memori penuh (16,5 persen),
• Kedelapan, foto terlalu terang (12,2 persen),
• Kesembilan, salah white balance (6,8 persen),
• Kesepuluh, salah penyetelan piksel (10 persen),
• Kesebelas, salah kecepatan rana (5,4 persen), dan
• Keduabelas, salah ISO (3,7 persen). –[sumber artikel: Arbain Rambey/Kompas)
Untuk mengakali kesalahan yang sifatnya dari kamera, dapat diakali dengan memilih kamera yang sudah support dengan baik. Kamera digital (digital camera = camdig) yang bagus, kekuatas/kelamaan baterai juga lebih panjang. Ada juga kamera yang punya fasilitas face detection, auto, time lag reduction, VR di lensa, dsb.
0 komentar:
Posting Komentar