Beberapa Pengertian Khalayak

KATA khalayak (audiences) menjadi mengemuka ketika diidentikan dengan “receivers” dalam model proses komunikasi massa (source, channel, message, receiver, effect) yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm (1955).


Khalayak adalah salah satu aktor dari proses komunikasi. Karena itu unsur khalayak tidak boleh diabaikan, sebab berhasil tidaknya proses komunikasi sangat ditentukan oleh khalayak (Cangara, 2010, p. 157). Jadi kegiatan komunikasi bila diboikot oleh khalayak, maka pasti komunikasi itu akan gagal dalam mencapai tujuan yang diinginkan.


Audiences merupakan istilah yang dipakai oleh para praktisi media dan para ahli komunikasi untuk mengenali para pengguna media agar dapat mengidentifikasi mereka. Walaupun dalam implementasinya terdapat banyak pemahaman dan definisi audiences atau khalayak. Khalayak juga merupakan produk dari konteks sosial (mengarah pada kepentingan kultural yang sama tentang pemahaman akan sebuah informasi) dan tanggapan terhadap informasi yang diberikan oleh media.

Khalayak sering diidentifikasikan ketika menetapkan obyek yang berada pada saat kesempatan yang sama, kategori sosial dan penduduk yang tinggal di tempat yang sama. Selain itu khalayak bisa dikatakan pengguna media dengan pola pikir, penggunaan, ketersediaan, gaya hidup, dan rutinitas yang sama. Dengan demikian khalayak dapat didefinisikan dengan beberapa aspek: aspek lokasi (seperti dalam kasus media lokal); aspek personal (seperti ketika media dicirikan dengan mengacu pada kelompok usia tertentu, jenis kelamin, keyakinan politik atau pendapatan); aspek jenis media yang dipakai (teknologi dan organisasi gabungan); aspek isi pesan (genre, materi pelajaran, gaya); aspek waktu ('primetime' dan ‘primetime’, penonton dan juga lama menonton)

Ada beberapa karakteristik dari jenis Audience yang muncul seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan media. Menurut Hiebert dan kawan-kawan, audience dalam komunikasi massa mempunyai lima karateristik yaitu:
  1. Audience cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka. Individu tersebut memilih produk media yang mereka gunakan berdasarkan seleksi kesadaran.
  2. Audience cenderung besar. Artinya tersebar keberbagai wilayah jangkauan sasaran komunikasi massa. Meski demikian, ukuran luas ini sifatnya dapat relatif. Sebab, ada media tertentu yang khalayaknya mencapai ribuan, dan ada juga mencapai jutaan.
  3. Audience cenderung heterogen. Mereka berasal dari berbagai lapisan dan kategori sosial.
  4. Audience cenderung anonim, yakni tidak mengenal satu dengan yang lainnya.
  5. Audience secara fisik dipisahkan dari komunikator.

0 komentar:

Posting Komentar