Media Massa dan Kebudayaan Massa

Menurut Hokheimer dan Adorno, arus-arus komunikasi yang dikendalikan melalui media massa telah menggantikan struktur komunikasi tertentu yang pernah memungkinkan diskusi umum dan pemahaman pribadi mengenai hal-hal tertentu. Kemajuan teknologi komunikasi massa telah mengubah isi otentik kebudayaan modern menjadi stereotip suatu kebudayaan massa yang disterilkan dan berdampak ideologis, yang hanya melipatgandakan hal yang sudah ada. Perubahan ini pula telah melumpuhkan momen subversif dan transendental dengan sistem kontrol sosial yang melindungi individu.
Namun, Habermas menganggap teori itu a-historis dan buta terhadap perubahan struktur masyarakat borjuis. Habermas mengajukan saggahannya dengan mengetengahkan konsep dualisme media. Yaitu: media pengendali dan bentuk-bentuk komunikasi umum. Yang pertama menyangkut sub-sistem dari dunia kehidupan yang dapat dibedakan sedangkan yang kedua menyangkut pemahaman yang tidak dapat menggantikan bahasa melainkan hanya memutuskannya. Media pengendali dapat saja memutuskan kordinasi pembentukan bahasa atau menetralkan, media lainnya akan menuju proses pembentukan bahasa yang tergantung pada intervensi latarbelakang dunia kehidupan. Itulah media massa yang disebut komunikasi umum. Ia melepaskan konteks kedaerahan, lepas dari ruang dan waktu. Komunikasi umum mampu menciptakan publiknya sendiri dan membentuk kesamaan abstrak konten komunikasi.

0 komentar:

Posting Komentar